Tumbuh secara liar di hutan dan di ladang, tanaman Brotowali (Tinospora crispa, L.)
memiliki keunggulan sebagai tanaman obat tradisional (herbal). Industri jamu
umumnya memiliki kebun brotowali mengingat manfaatnya yang tinggi. Beberapa
manfaat brotowali diantaranya dapat digunakan untuk mengobati berbagai
penyakit, melancarkan fungsi organ pernafasan, menambah nafsu makan dan
menurunkan kadar gula. Penduduk Filipina dan Malaysia menggunakan seduhan
tanaman ini sebagai “pemberian nyawa” (Makabuhai, bahasa
Tagalog), dan juga sering digunakan untuk mengatasi gangguan perut termasuk
diare, bahkan terkadang digunakan sebagai minuman koktail dalam suatu acara
resmi.
Brotowali menyebar merata hampir di seluruh wilayah Indonesia dan
beberapa negara lain di Asia tenggara dan India. Tanaman ini mempunyai banyak
nama lokal yaitu antawali, bratawali, putrawali, daun gadel, andawali (Jawa),
bitter grape (Inggris), shen jin teng (Cina). Selain ditemukan tumbuh liar di
hutan dan ladang, brotowali sengaja ditanam sebagai tanaman hias.
Secara
lebih rinci, berikut adalah klasifikasi, morfologi, dan manfaat dari tanaman brotowali.
A.
Klasifikasi
Kingdom
|
Plantae (Tumbuhan)
|
Sub Kingdom
|
Tracheobinta (Tumbuhan berpembuluh)
|
Super Divisi
|
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
|
Divisi
|
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
|
Kelas
|
Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
|
Ordo
|
Magnoliidae
|
Famili
|
Menispermaceae
|
Genus
|
Tinospora
|
Spesies
|
Tinospora crispa (L.)
|
B.
Morfologi
1.
Akar
Tanaman ini merupakan tanaman perdu yang tumbuh
dengan cara merambat. Selain itu dia juga bisa merambat. Tanaman ini memiliki
akar tunggang untuk bertahan hidup.
2.
Daun
angkai dari tanaman brotowali berciri-ciri daun
menebal pada pangkal dan ujung, pertulangan daun menjari dan berwarna hijau.
Tanaman ini merupakan tumbuhan berdaun tunggal, dengan bentuk daun seperti
jantung atau agak mirip seperti bundar telur berujung lancip, dengan panjang
daun 7-12 cm dan lebar 5-10 cm.
3.
Batang
Tinggi batang hingga 2,5 meter dengan besar batang
sebesar jari kelingking, berbintil-bintil rapat dan memiliki rasa yang
pahit.
4. Bunga
Bunga brotowali bersifat majemuk berbentuk tandan,
terletak pada batang kelopak ketiga, bunga berwarna hijau muda kecil (Septiatin,
2008). Memiliki enam mahkota, berbentuk benang berwarna hijau. Benang sari pada
bungga brotowali berjumlah enam, tangkai bunga berwarna hijau muda dengan
kepala sari kuning. Buahnya keras seperti batu, berwarna hijau.
5. Buah
Buah brotowali terletak pada tandan secara tumpul.
Warna pada buah tersebut merah muda.
C.
Manfaat
1. Pengobatan diabetes
Manfaat brotowali
untuk pengobatan diabetes bisa dikatakan sebagai manfaat paling populer.
Brotowali digunakan sebagai obat diabetes karena dapat meningkatkan produksi
insulin dan memicu penyerapan glukosa ke otot. Penggunaannya tidak hanya
sebagai pengobatan diabetes saja, tetapi juga dapat digunakan sebagai
pencegahan jika sudah ditemukan gejala tingakat gula darah naik.
2. Menurunkan tekanan darah
Selain menurunkan
atau mengontrol kadar gula darah, manfaat brotowali selanjutnya adalah dapat
menurunkan tekanan darah. Brotowali digunakan sebagai obat penurun tekanan
darah karena dapat melancarkan aliran darah dan juga mencegah terjadinya
penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol, lemak, dan zat lainnya
pada dinding pembuluh arteri.
3. Menjaga kesehatan jantung
Manfaat brotowali
yang dapat menjaga tekanan darah membuat brotowali juga dipercaya dapat menjaga
kesehatan jantung. Salah satu penyebab gangguan jantung paling umum adalah
tekanan darah tinggi dan juga penyempitan pembuluh darah akibat kadar
kolesterol LDL yang tinggi.Brotowali yang mengandung antioksidan dapat menekan
kadar LDL dan trigliserida dalam darah sehingga mencegah penyumbatan yang dapat
mengganggu aliran darah. Hasilnya aliran darah lebih lancar dan penyakit
seperti serangan jantung dan stroke dapat dicegah.
4. Mengatasi infeksi kulit
Manfaat brotowali
lainnya adalah digunakan sebagai obat luar untuk mengatasi berbagai macam
infeksi kulit. Air rebusan brotowali yang dibalurkan langsung pada luka akan
dapat mempercepat penyembuhan dan mencegah terjadinya infeksi akibat bakteri,
virus, maupun jamur.
5. Mengatasi gejala rematik
Manfaat brotowali
yang paling banyak dikenal selanjutnya adalah dapat mengatasi gejala
rematik. Artritis reumatoid atau rematik merupakan peradangan kronis pada
sendi yang umumnya menyerang bagian tangan dan kaki. Gejalanya adalah nyeri,
kesemutan, hingga pembengkakan. Tidak ada obat untuk mengobati rematik, obat
hanya digunakan untuk menurunkan gejalanya saja.
6. Menurunkan demam
Manfaat brotowali
yang kelima adalah dapat membantu menurunkan demam. Kondisi di mana tubuh
sedang melawan infeksi mikroorganisme patogen umumnya akan memicu kenaikan suhu
tubuh atau demam. Dibutuhkan jenis obat antipiretik untuk dapat membantu
menormalkan suhu tubuh kembali. Brotowali sering digunakan sebagai obat penurun
demam karena dipercaya memiliki efek antipiretik serta analgesik atau pereda
nyeri.
7. Mengatasi rhinitis
Rhinitis merupakan
pembengkakan selaput lendir pada hidung yang menyebabkan hidung gatal,
tersumbat, dan berair, bersin-bersin, mata gatal dan berair, serta batuk-batuk.
Penyebab bermacam-macam, namun yang paling umum adalah akibat reaksi alergi
atau akibat pilek. Penggunaan brotowali dipercaya dapat meringankan gejala
tersebut.
8. Menambah nafsu makan
Rasanya memang
sangat pahit, namun brotowali dipercaya ampuh untuk meningkatkan nafsu makan.
Nafsu makan yang menurun dapat menyababkan kekurangan nutrisi dan memicu
timbulnya berbagai penyakit. Mengonsumsi air rebusan daun dan batang bratawali
dipercaya dapat meningkatkan kembali nafsu makan sehingga Anda pun dapat tetap
sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.
Comments
Post a Comment