Kunyit putih sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Dalam farmakologi Cina dan
pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tumbuhan ini memiliki sifat yaitu
dapat menghentikan pendarahan, antinflamasi dan menambah nafsu makan. Tanaman
ini bersifat antineoplastik (merusak pembentukan ribosom pada sel kanker atau
menghambat pertumbuhan sel kanker). Bagian yang digunakan adalah rimpang dan
daun.
Secara lebih rinci, berikut adalah klasifikasi, morfologi,
dan manfaat dari tanaman kunyit putih.
A. Klasifikasi
Kingdom
|
Plantae (Tumbuhan)
|
Sub Kingdom
|
Tracheobinta
(Tumbuhan berpembuluh)
|
Super Divisi
|
Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
|
Divisi
|
Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
|
Kelas
|
Liliopsida
(berkeping satu/monokotil)
|
Ordo
|
Zingiberales
|
Famili
|
Zingiberaceae
|
Genus
|
Curcuma
|
Spesies
|
Curcuma
mangga Val.
|
B. Morfologi
1. Akar
Sistem perakaran kunyit putih
(Kaempferia rotunda L.) termasuk akar serabut (radix adventicia) berbentuk
benang (fibrosus) yang menempel pada rimpang. Panjang akar kurang lebih 22,50
cm dan berwarna coklat muda
2. Daun
Daun kunyit putih (Kaempferia rotunda
L.) tersusun atas pelepah daun dan helai daun. Daun-daun bertangkai, dengan
pelepah 7-24 cm, helaian daun berbentuk bulat telur memanjang hingga 7-36 cm x
4-11 cm, sisi atas gundul dan sering dengan pola-pola kembang yang simetris
berwarna hijau keputihan, serta sisi bawah berambut berwarna keunguan
3. Batang
Tanaman kunyit putih (Kaempferia rotunda
L.) tumbuh bercabang dengan tinggi 40-80 cm. Batangnya merupakan batang semu,
tegak, bulat dan terasa agak lunak. Batang tanaman ini relatif pendek membentuk
batang semu dari pelepahpelepah daun yang saling menutup satu sama lain
4. Rimpang
Rimpang-rimpang kunyit putih (Kaempferia
rotunda L.) tumbuh dari umbi utama. Umbi utama bentuknya bervariasi antara
bulat panjang, pendek, lurus, tebal dan melengkung. Kedalaman rimpang dalam
tanah sekitar 15 cm. Rimpang kunyit yang sudah besar dan tua merupakan bagian
yang dominan sebagai obat yang mengandung berbagai senyawa diantaranya
kurkumin, amilum, gula, minyak atsiri dan protein toksik yang dapat menghambat
perkembangbiakan sel kanker. Rimpang bercabang-cabang membentuk rumpun,
berbentuk bulat seperti kacang tanah atau bisa juga berbentuk seperti telur
merpati. Ketebalan rimpang muda sekitar 2 cm dan rimpang tua sekitar 4 cm. Tiap
rumpun tanaman kunyit putih (Kaempferia rotunda L.) dapat tumbuh rimpang antara
7-10 buah dan anakan 11-15 tanaman. Kulit rimpang muda berwarna kuning muda
serta berdaging kuning, kulit rimpang tua berwarna jingga kecoklatan serta
berdaging jingga terang agak kuning. Rasa rimpang sedikit berbau aromatik dan
agak pahit
C. Manfaat
1. Antimikroba dan antijamur
Kunyit putih menunjukkan aktivitas
antimikroba dan antijamur yang ampuh. Penelitian telah membuktikan bahwa
ekstrak kunyit putih dapat melawan beberapa spesies bakteri yang dapat
menyebabkan penyakit, seperti E. coli penyebab banyak gangguan
pencernaan seperti diare dan keracunan makanan, serta dan Staphylococcus
aureus penyebab bisul, impetigo, selulitis, sepsis, dan
osteomielitis. Ekstrak kunyit putih juga dapat melawan infeksi jamur Candida dan Aspergillus.
Kunyit putih juga dapat mengurangi jumlah bakteri jahat di mulut dengan hasil
yang setara produk obat kumur di pasaran.
2. Obat alergi alami
Kunyit putih mengandung senyawa
curcuminoids yang bermanfaat sebagai anti-alergi dan terbukti dapat mengatasi
gejala reaksi alergi pada kulit. Kunyit ini bekerja layaknya antihistamin untuk
menghambat aktivitas protein penyebab peradangan dan mencegah pelepasan
histamin, zat kimia yang memicu reaksi alergi.
3. Anti kanker
Kunyit putih diyakini dapat
menghambat metastasis kanker atau penyebaran kanker dari suatu organ
ke organ tubuh lain. Tapi, keefektifannya untuk mengatasi kanker masih
memerlukan penelitian lebih lanjut.
4. Menjaga kesehatan
pencernaan
Selama ribuan tahun, kunyit putih telah
digunakan untuk mengobati masalah pencernaan. Minyak esensial kunyit pucat ini
dilaporkan bermanfaat dalam pengobatan kolik, kejang otot, penurunan nafsu
makan, cacingan, perut kembung, jarang buang air besar, dan lidah yang
terasa pahit. Ini juga merupakan bantuan alami dalam mencegah peradangan usus
akibat stres.
5. Penawar racun gigitan
ular
Kunyit putih juga bisa menjadi penawar
racun gigitan ular karena ekstraknya bekerja menghambat aktivitas
bisa ular.
6. Penghilang rasa sakit
Kunyit bersifat analgesik yang lebih
baik daripada aspirin karena mengandung senyawa alami yang dapat
membantu menghilangkan rasa sakit. Rempah asli Indonesia ini digunakan
sejak zaman nenek moyang kita untuk mengobati penyakit radang usus (ulcerative
colitis). Ini juga digunakan untuk melindungi paru-paru pasien asma dengan
menekan peradangan di bronkus yang dapat menyebabkan penyempitan saluran udara
selama terapi jangka pendek.
7. Anti Peradangan
Manfaat
kunyit lainnya adalah sebagai antiperadangan, berkat kandungan diuretiknya.
Oleh karena itu, rempah ini dipercaya mampu mengatasi nyeri sendi akibat
rematik dan arthritis. Sifat diuretik zedoary mendukung penghapusan zat
beracun tubuh dan cairan berlebih, terutama pada persendian. Jika tidak ada
detoksifikasi, hal itu bisa menyebabkan peradangan dan nyeri pada kasus
artritis dan rematik. Kunyit putih juga mengurangi suhu tubuh saat demam dengan
melawan infeksi dan mempromosikan keringat. Dan seperti yang telah disebutkan
di atas, zedoaria dapat digunakan untuk meredakan nyeri menstruasi. Namun
begitu, beberapa ahli menyarankan agar kunyit ini tidak digunakan oleh wanita
yang mengalami perdarahan menstruasi berat.
Comments
Post a Comment