Tanaman Philodendron
tidak akrab di telinga masyarakat umum. Namun, Philo sebagian besar pasti
pernah mendengar dan mengetahui jenis tanaman yang dimaksud, terlebih kalangan
penggemar tanaman hias. Philo ataupun Philodendron merupakan jenis tanaman yang
sama yaitu tanaman hias dengan nama ilmiah Philodendron sp dari keluarga
Araceae alias talas-talasan. Philodendron pertama kali ditemukan liar di Amerika
Tropis dan India. Tanaman Philodendron memiliki dedaunan hijau namun ada yang
berwarna merah beberapa. Philodendron dapat tumbuh liar di luar ruangan.
Tanaman Philodendron menginginkan lahan yang berbahan organic tinggi. Philodendron adalah tanaman asli hutan hujan tropis
dan telah ditanam sejak awal abad ke-19. Philodendron bukan tanaman yang
menuntut cahaya yang berlebih bila di letakkan di dalam ruangan.
Secara
lebih rinci, berikut adalah klasifikasi, morfologi, dan manfaat dari tanaman
philodendron.
A.
Klasifikasi
Kingdom
|
Plantae (Tumbuhan)
|
Sub Kingdom
|
Viridiplantae (Tumbuhan hijau)
|
Super Divisi
|
Embriophyta (Menghasilkan
biji)
|
Divisi
|
Tracheophyta (Tumbuhan
berpembuluh)
|
Kelas
|
Liliopsida (Monokotil/ Berkeping satu)
|
Sub Kelas
|
Rosidae
|
Ordo
|
Arales
|
Famili
|
Araceae
|
Genus
|
Philodendron
|
Spesies
|
Philodendron Selloum
|
B.
Morfologi
1.
Akar
Akar puring terdiri atas akar serabut. Akar yang
seperti ini diperlukan oleh puring untuk menahan terpaan angin kencang,
mengingat di alam puring dapat tumbuh hingga lima meter.
2.
Daun
Sebagai daya tarik utama, morfologi daun puring
memiliki banyak variasi bentuk, corak dan warna. Bentuk daun puring sangat
beragam dan unik, diantaranya ada yang berbentuk spiral, ada yang panjang mirip
dasi, ada yang mirip buah jengkol, ada yang bulat mirip apel, ada yang
menyerupai sendok dan ada juga yang mirip pesawat jet. Keunikan bentuk daun
tersebut diperindah oleh motif abstrak dan warna warni cerah yang menhiasi daun
puring. Daun puring mengandung senyawa saponin, flavanoida, dan polifenol.
Itulah sebabnya tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
3.
Batang
Batang tanaman puring merupakan batang tunggal
dengan sedikit percabangan. Di alam bebas, batang puring dapat tumbuh tinggi
hingga mencapai lima meter. Batang dan cabangnya yang berkayu menjadikan puring
sangat cocok diperbanyak dengan cangkok dan stek batang. Batang puring
bergetah semakin bertambah umur tanaman batang berkayu dan mengeras.
4.
Bunga
Bunga puring muncul berjajar pada tandan bunga
yang tumbuh di pucuk tanaman. Saat belum mekar, morfologi bunga puring
berbentuk bulat kecil. Saat mekar, jumlah helai bunganya bervariasi ada yang
berhelai lima buah tetapi ada juga yang sampai belasan. Warna bunga puring juga
bermacam macam, tergantung pada jenis puringnya. Tanaman puring
merupakan bungan dengan berumah satu monoecious, jadi bunga jantan dan betina
terpisah dalam tandan bunga yang berbeda. Puring termasuk tanaman protandri
yaitu bunga jantan akan muncul dan masak terlebih dahulu dari bunga betina.
5. Buah dan Biji
Buah puring berbentuk bulat, buah muda berwarna
hijau berkilat, setelah tua berubah menjadi hijau tua kusam. Biji juga
berbentuk bulat terdapat dalam buah.
C.
Manfaat
Philodendron dapat menyerap
zat beracun Formaldehida, dimana senyawa ini dihasilkan oleh perabotan rumah
tangga. Termasuk furnitur dari kayu, particle board, karpet, produk berbahan
kertas, bahan pembersih, resin, minyak tanah, dan asap rokok. Fungsi tanaman
ini akan membuat ruangan tampak bersih, segar dan nyaman bagi anak-anak dapat
menghirup udara bersih. Tetapi perlu diingat, bahwa spesis tanaman ini
beracun jika dikonsumsi, tingkat keracunan berbeda-beda karena mengandung
kristal kalsium oksalat. Berhati-hatilah terhadap getah tanaman Philodendron,
getah ini dapat menyebabkan iritasi kulit. Mengkonsumsi bagian dari tanaman ini
atau menelan secara tidak sengaja dapat menyebabkan pembengkakan parah dan
fungsi pernapasan terganggu.
Comments
Post a Comment